TULISAN b.Indonesia
PENALARAN DEDUKATIF
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah
konsep ,kesimpulan dan pengertian.
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.
Penalaran deduktif di bagi menjadi 2 bagian yaitu:
1.
Menarik kesimpulan secara langsung
2.
Menarik kesimpulan secara tidak langsung
v Pengertian dan Contoh–contoh
penalaran secara langsung:
kesimpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Contoh:
kesimpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Contoh:
1. Semua
S adalah P. (premis)
Sebagian P
adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua kura-kura hidup di air.
(premis)
Sebagian kura-kura hidup di
air. (simpulan)
2. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu
pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Semua Bom adalah berbahaya.
(premis)
Tidak satu pun Bom adalah tidak
berbahaya. (simpulan)
3. Tidak satu pun S adalah P.
(premis)
Semua S
adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Tidak seekor pun kucing adalah
Hrimau. (premis)
Semua kucing adalah bukan Harimau. (simpulan)
4. Semua S adalah P. (premis)
Tidak
satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak satu-pun
tak P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua singa adalah berbulu.
(premis)
Tidak satu pun singa adalah takberbulu. (simpulan)
Tidak satupun yang takberbulu adalah singa. (simpulan)
v Penertian dan contoh-contoh penalaran secara tidak
langsung:
Untuk penarikan
simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua
premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah
premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat
khusus.
Jenis penalaran
deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
1. Silogisme
kategorial
Silogisme kategorial adalah penarikan simpulan
dari deduktif tidak langsung dimana terdapat dua premis ( dasar penarikan
simpulan ) sekaligus. Silogisme Kategorial adalah silogisme yang disusun dari
premis dan konklusi. Premis yang menunjukkan predikat adalah premis mayor.
Contoh
a. Bagi siswa yang melanggar peraturan sekolah harus dihukum. ( Premis Mayor)
b. Yani adalah siswa yang melanggar peraturan sekolah. ( Premis Minor )
c. Yani harus dihukum. ( Konklusi )
a. Bagi siswa yang melanggar peraturan sekolah harus dihukum. ( Premis Mayor)
b. Yani adalah siswa yang melanggar peraturan sekolah. ( Premis Minor )
c. Yani harus dihukum. ( Konklusi )
2.
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan
secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah
konklusi (kesimpulan).
Contoh:
Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi,
Ani akan mati. (simpulan)
3. Entimen
Entimen adalah penalaran
deduksi secara tidak langsung, Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan
atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh:
a. Rara menerima hadiah pertama karena dia telah mendapatkan juara 1 dikelas.
a. Rara menerima hadiah pertama karena dia telah mendapatkan juara 1 dikelas.
b. Rara telah mendapatkan juara 1 dikelas, karena
itu Rara berhak menerima hadiahnya.
4.
Salah nalar
Salah nalar merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau
simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
Contoh:
Rani,
seorang alumni Gunadarma Serelo Lahat, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Oleh sebab itu, Rani seorang alumni Gunadarma Serelo Lahat, tentu dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar